KECOA ALBINO (Mr. White Cockroach)
Ini pengalaman saya ketika berada di kostan... di kamar
mandi memang sering muncul kecoa. Tapi malam itu saya dan teman saya melihat
seekor makhluk yang sebelumnya belum saya lihat... teman saya sebenernya yang
pertama kali menemukan makhluk itu... Kecoa berwarna putih.
Karena saat itu saya dan teman saya tidak sempat mem foto
makhluk itu saya ambil aja dari mbah google
Kemudian tanpa pikir panjang saya dan teman saya menamakan
kecoa putih itu “Kecoa Albino” karena mirip dengan orang albino yang warna kulit nya putih
Pertanyaan saya “ benarkah kecoa itu mengalami albinisme
seperti manusia?”
Sebenarnya sempat hal ini mau saya tanyakan ke dosen
genetika saya, tapi saya mengurungkan niat karena saya masih penasaran dengan
kealbinoan si Mr. White Cockroach itu... kemudian saya mencari literatur
tentang gen pembawa albino pada kecoa dan serangga terletak di kromosom berapa,
tapi ternyata susah dan saya tidak menemukan satu pun literaturnya...
Jika kasus Mr. White Cockroach ini di”sama”kan dengan
manusia dengan persilangan genetik begini :
P1 (normal) AA x aa (albino)
Gamet A a
F1 ---> Aa (normal)
P2 (normal) Aa x Aa (normal)
F2 --- > AA normal
Aa normal
Aa normal
aa albino
jadi ketika kedua orang tuanya (P2) heterozigot maka F2 nya
akan mempunyai rasio fenotip normal : albino = 3 : 1
albino terjadi karena tidak adanya enzim yang mengubah
tirosin menjadisuatu senyawa yang selanjutnya diubah menjadi pigmen melanin.
enzim-pengubah tirosin itu di kendalikan oleh gen A di atas.
hmm... tapi manusia dan kecoa itu berbeda gen-gen nya
dan jumlah kromosomnya. Jumlah kromosom manusia 46 dan kecoa 23/24 kromosom.
apakah sama? tentu tidak...(jumlah kromosom pada beberapa hewan dapat di lihat di sini)
dan ternyata setelah saya baca literatur menurut penelitian Whitehead and Mills tentang American cockroach (Periplaneta americana) dalam penelitian yang tidak dipublikasikan. disebutkan bahwa tidak akan ditemukan prekursor tyrosin di dalam darah spesies ini, akan tetapi prekursor ini akan secara cepat terbentuk pada saat peristiwa ecdysis atau molting (berganti kulit). (Wirtz and Hopkins, 1974). klik sumber
Jika kita melihat morfologi Kecoa America sangat mirip dengan kecoa yang sering kita lihat di kamar mandi kita.
Bagaimana siklus hidup kecoa? dan bagaimana penampakan kecoa saat berganti kulit (molting)? Kecoa Amerika memiliki tiga tahap kehidupan: telur, sejumlah variabel instar nimfa, dan dewasa. Siklus hidup dari telur hingga dewasa rata-rata sekitar 600 hari sedangkan rentang kehidupan dewasa mungkin 400 hari. fase belum-dewasa saat keluar dari cangkang telur sekitar enam sampai delapan minggu dan matang dalam waktu sekitar enam sampai dua belas bulan. dewasa dapat hidup sampai satu tahun dan seorang perempuan dewasa akan menghasilkan rata-rata 150 muda dalam hidupnya. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban dapat meningkatkan atau mengurangi waktu perkembangan dari kecoa Amerika. Outdoors perempuan menunjukkan preferensi untuk lembab, situs ovipositon tersembunyi (Bell dan Adiyodi 1981). klik sumber
Jadi kecoa yang saya yakini adalah kecoa albino ternyata hanya kecoa yang baru selesai molting.
saat kutikula (kulit kecoa) sudah tidak mampu menahan pertumbuhan tubuh kecoa, maka kutikula lama akan segera digantikan dengan kutikula baru yang ada di bawahnya. Kultikula lembut
baru berwarna tampak putih. Dalam beberapa jam, kutikula baru akan mengeras dan menjadi gelap seperti kecoa pada umumnya.
Jadi saya salah selama ini pemirsah....
No comments:
Post a Comment